Antibiotik Merusak Perencanaan

Meskipun ringan, antbiotik bisa membunuh semua organisme mikro yang baik dan jahat dalam usus

Meskipun kelihatannya lembut, antibiotik bisa merusak keseimbangan mikrobiologi dalam usus, sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan yang tidak terlihat. Demikian menurut peneliti di AS, Senin (13/9).

Sebuah penelitian mendalam atas tiga wanita yang diberi asupan ciprofloxacin menunjukkan bahwa obat tersebut menekan populasi seluruh bakteri bermanfaat yang ada di dalam usus. Dan setidaknya satu wanita memerlukan waktu berbulan-bulan lamanya untuk pulih.

Hasil studi yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences itu mendukung peringatan yang selama ini kita dengar bahwa antibiotik dapat merusak bakteri-bakteri baik di dalam tubuh.

Para peneliti melakukan tes terhadap ketiga wanita itu setiap hari. Mereka memberikan asupan ciprofloxacin untuk lima hari sebanyak dua kali selama 10 bulan masa studi.

Mereka melakukan tes DNA guna mengetahui apa saja mikroba yang hidup dalam usus ketiganya.

"Efek ciprofloxacin terhadap mikroba dalam usus sangat dalam dan cepat," tulis Les Dethlefsen dan David Relman dari Universitas Stanford.

"Satu minggu setelah akhir masa asupan, kehidupan (mikroba) mulai kembali pulih, tapi seringkali tidak pulih sepenuhnya."

"Usus manusia merupakan salah satu ekosistem paling rumit di planet ini," demikian tulis para peneliti.

Berbagai penelitian lain menegaskan bahwa mikroba dalam usus membantu pencernaan dan bakteri baik bisa melawan bakteri jahat yang berbahaya bagi tubuh.

Mikroba usus bahkan juga diketahui memiliki peran dalam kasus obesitas dan alergi. Lactobacillus reuteri yang bisa dijumpai dalam ASI diketahui membantu tubuh melawan infeksi rotavirus yang bisa menyebabkan radang di perut, diare dan demam pada anak.